Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam: Hukum, Pandangan Madzhab, dan Manfaatnya

mencukur bulu kemaluan, hukum mencukur bulu kemaluan, manfaat mencukur bulu kemaluan,

kangsantri.net - Sebagaimana diketahui, bulu kemaluan yang panjang dapat mengganggu kenyamanan dan menyebabkan kelembapan di area pribadi. Namun, masih banyak orang yang bertanya-tanya mengenai hukum mencukur bulu kemaluan dalam Islam, baik bagi pria maupun wanita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hukum, pandangan madzhab, manfaat, dan waktu yang disunahkan dalam mencukur bulu kemaluan dalam Islam.

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam

Dalam agama Islam, mencukur bulu kemaluan pria dan wanita adalah sunah dan tidak dilarang. Hal ini berdasarkan pada hadis riwayat Muslim yang menyebutkan bahwa mencukur bulu kemaluan termasuk dalam fitrah, bersama dengan berkhitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.

خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ: الِاسْتِحْدَادُ والْخِتَانُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ

Artinya : “Lima perkara merupakan fitrah, yaitu mencukur bulu kemaluan, berkhitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku,” (HR. Muslim)

Pandangan Empat Madzhab:

Setiap madzhab memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai cara mencukur bulu kemaluan. Madzhab Hanafiyah menyatakan bahwa mencabut bulu kemaluan adalah sunah, sementara madzhab Maliki berpendapat bahwa mencukur bulu kemaluan adalah sunah. Madzhab Syafi'i membedakan antara wanita muda dan wanita lanjut usia. Bagi wanita muda, disunnahkan mencabut bulu kemaluan, sedangkan bagi wanita lanjut usia, disunnahkan mencukurnya saja. Madzhab Hanbali atau Imam Ahmad berpendapat bahwa sunahnya adalah mencukur bulu kemaluan.

Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan

Mencukur bulu kemaluan memiliki beberapa manfaat yang perlu dipertimbangkan:

Kebersihan terjaga: Mencukur bulu kemaluan membantu menjaga kebersihan di sekitar alat vital. Bulu kemaluan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, dan dengan mencukurnya, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan masalah kebersihan lainnya.

Terhindar dari bau tidak sedap: Bulu kemaluan yang panjang dapat menjadi tempat penahan bau tidak sedap. Dengan mencukurnya, kita dapat mengurangi risiko bau tidak sedap dan merasa lebih segar.

Kesehatan: Mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan aliran darah saat berhubungan intim dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

Sensitivitas meningkat: Beberapa orang melaporkan bahwa mencukur bulu kemaluan dapat meningkatkan sensitivitas saat berhubungan intim. Hal ini dapat membuat pengalaman lebih nyaman dan menyenangkan.

Kebersihan higienis: Mencukur bulu kemaluan juga dianggap sebagai praktik kebersihan yang lebih higienis bagi wanita.

Waktu yang Disunahkan dalam Mencukur Bulu Kemaluan

Menurut Sayyid Sabiq, mencukur bulu kemaluan disunnahkan dilakukan setiap pekan. Namun, maksimalnya, seseorang diperbolehkan membiarkan bulu kemaluan tumbuh selama empat puluh hari. Lebih dari itu tidak dianjurkan.

Sebagaimana hadis dari Anas radhiyallahu 'anhu yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memberi batasan waktu kepada umatnya untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan tumbuh lebih dari empat puluh malam.

وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الإِبْطِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا. وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i)

Penutup

Mencukur bulu kemaluan dalam Islam adalah sunah dan tidak dilarang, baik bagi pria maupun wanita. Setiap madzhab memiliki pandangan yang sedikit berbeda, tetapi secara umum, mencukur bulu kemaluan dianggap sebagai praktik yang baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Manfaat mencukur bulu kemaluan termasuk menjaga kebersihan, terhindar dari bau tidak sedap, meningkatkan sensitivitas, dan lebih higienis bagi wanita. Waktu yang disunahkan untuk mencukur bulu kemaluan adalah setiap pekan, dengan batasan empat puluh hari. Dengan memahami hukum dan manfaatnya, kita dapat menjaga kebersihan dan kesehatan area pribadi dengan lebih baik.

Ikuti Sosial media kami untuk mendapatkan update terbaru dari Kang Santri:
Halaman:

1 2 3
9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second