Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Maulid Simthud Durar: Keutamaan, Penyusun, dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Umat Islam

Maulid Simthud Durar, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, keutamaan, pengaruh, kitab maulid, kecintaan kepada Nabi Muhammad, kisah keteladanan, ulama, rahasia maulid, wirid, manfaat, sejarah Rasulullah.

kangsantri.net - Diantara kitab-kitab maulid yang populer di Indonesia selain Al-Barzanji dan Maulid Diba, Kitab Maulid Simthud Durar juga tidak kalah kepopulerannya. Tidak hanya dibaca oleh umat Islam di Indonesia, tetapi juga dilantunkan di berbagai belahan dunia. Maulid Simthud Durar biasanya dibaca pada bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad. Pada bulan tersebut, umat Islam menghormati Rasulullah dengan memperkenalkan cerita-cerita keteladanan dalam Simthud Durar tentang kepribadian, kemuliaan, dan keagungan Nabi Muhammad ﷺ.

Biografi Singkat Penyusun

Maulid Simthud Durar sangat terkenal di kalangan Muslim Indonesia, dan ini tidak terlepas dari sosok penyusunnya yang alim dan sangat mencintai Nabi Muhammad ﷺ. Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi, penulis kitab ini, lahir pada 17 November 1843 M di kota Qasam, Hadramaut, Yaman, dan wafat pada 6 Maret 1915 M di kota Seiwun, Hadhramaut.

Sejak kecil, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi telah menunjukkan kecintaannya kepada Al-Qur'an dan Rasulullah. Ia bahkan telah menyelesaikan membaca dan menghafal Al-Qur'an sebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Dibimbing oleh kedua orang tuanya, Habib Ali belajar pada ulama terkemuka di Hadhramaut saat itu.

Setelah dewasa dan menguasai berbagai disiplin ilmu, Habib Ali mulai menyampaikan ilmunya dan menjadi pendakwah. Ia menjadi pusat perhatian dan pengaguman banyak orang, dan dihormati di hati setiap orang. Banyak karya-karya Habib Ali yang masih dibaca oleh umat Islam, salah satunya adalah Simthud Durar.

Komentar Ulama tentang Simthud Durar

Maulid Simthud Durar mendapatkan pujian dari para ulama karena kandungan maknanya yang luar biasa. Salah satu ulama yang memuji kitab ini adalah penulis kitab Syarah Simthid Durar. Ia mengatakan bahwa maulid ini menonjol bagi orang-orang pada zaman akhir, karena menggambarkan sifat-sifat agung Rasulullah.

>>> Halaman selanjutnya: Kisah Keteladanan dalam Simthud Durar 

Kisah Keteladanan dalam Simthud Durar

Maulid Simthud Durar berisi kisah-kisah keteladanan yang menggambarkan kepribadian Rasulullah ﷺ. Dalam kitab ini, kita dapat menemukan cerita-cerita tentang kebaikan, kebijaksanaan, kejujuran, dan kemurahan hati Nabi Muhammad ﷺ. Kisah-kisah ini memberikan teladan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Salah satu kisah terkenal yang terdapat dalam Simthud Durar adalah tentang keadilan Rasulullah ﷺ. Dalam kisah tersebut, Nabi Muhammad ﷺ menyelesaikan perselisihan antara dua orang yang berselisih mengenai pemilikan sebuah sumur. Dengan bijak dan adil, beliau membagi sumur tersebut secara adil antara kedua pihak yang berselisih. Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya keadilan dalam hubungan dengan sesama.

Selain itu, dalam Simthud Durar juga terdapat kisah tentang kesabaran dan keikhlasan Nabi Muhammad ﷺ dalam menghadapi cobaan dan ujian. Kisah tentang perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah menjadi bukti keberanian dan ketabahan Rasulullah ﷺ dalam mengemban risalah Islam. Kisah ini menginspirasi umat Islam untuk menjadi sabar dan tegar dalam menghadapi cobaan kehidupan.

Keutamaan Maulid Simthud Durar

Maulid Simthud Durar memiliki keutamaan dan manfaat yang signifikan bagi umat Islam. Diantaranya adalah:

  1. Meningkatkan kecintaan dan pengagungan terhadap Nabi Muhammad ﷺ: Dengan membaca dan merenungkan kisah-kisah dalam Simthud Durar, umat Islam dapat memperdalam rasa cinta dan pengagungan mereka terhadap Nabi Muhammad ﷺ. Ini membantu memperkuat ikatan spiritual dengan Rasulullah dan meningkatkan keimanan.

  2. Menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan akhlak mulia: Simthud Durar mengandung pelajaran tentang nilai-nilai kebaikan, keadilan, kesabaran, dan kejujuran. Dengan mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai ini, umat Islam dapat menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

  3. Menjaga tradisi keagamaan: Maulid Simthud Durar telah menjadi bagian dari tradisi keagamaan umat Islam di Indonesia. Dengan tetap membaca dan memperingati maulid ini, umat Islam dapat menjaga warisan keagamaan yang telah ditinggalkan oleh ulama terdahulu.

  4. Merayakan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ: Maulid Simthud Durar menjadi momen penting untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Pada bulan Rabiul Awal, umat Islam mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan atas kedatangan Rasulullah ke dunia ini dengan membaca maulid dan mengadakan perayaan yang berkesan.

>>> Halaman selanjutnya: Membaca Maulid Simthud Durar dengan Hati yang Khusyuk 

Membaca Maulid Simthud Durar dengan Hati yang Khusyuk

Dalam membaca Maulid Simthud Durar, penting bagi kita untuk melakukannya dengan hati yang khusyuk dan penuh penghayatan. Beberapa tips untuk membaca maulid dengan baik adalah:

  1. Menyiapkan diri secara mental dan spiritual: Sebelum membaca maulid, bersiaplah secara mental dan spiritual dengan membersihkan pikiran dan hati dari segala kegiatan yang dapat mengganggu konsentrasi. Bersikap hormat dan tawadhu' dalam menyambut kehadiran Rasulullah ﷺ.

  2. Membaca dengan penuh perenungan: Ketika membaca maulid, renungkan makna dari setiap kisah dan teladan yang terkandung di dalamnya. Contemplasikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Melibatkan hati dan emosi: Sampaikan penghormatan dan kecintaan Anda kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan sungguh-sungguh. Libatkan hati dan emosi dalam setiap kalimat yang dibaca, sehingga dapat mencapai keberkahan dan keberkahan yang diharapkan.

  4. Mengamalkan ajaran yang terkandung dalam maulid: Maulid Simthud Durar tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan ajaran dan teladan Rasulullah ﷺ sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan menjalani kehidupan yang benar.

Membaca Maulid Simthud Durar adalah sebuah tradisi keagamaan yang dapat memberikan manfaat spiritual dan moral bagi umat Islam. Dengan merenungkan kisah-kisah keteladanan dalam maulid ini, kita dapat mengambil hikmah dan teladan yang dapat membimbing kita dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Tak ada waktu khusus terkait pembacaan maulid Simthud Durar. Artinya, ia boleh dibaca di mana pun (selain tempat-tempat yang kotor) dan kapan pun. Sedangkan teknisnya adalah sebagai berikut, (1) membaca al-Fatihah dan dihadiahkan kepada Rasulullah (2) membaca al-Fatihah dan dihadiahkan kepada Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi (penyusun), lalu disambung berikut ini:

الفاتحة. أَنَّ اللهَ يَجْعَلُنَا مِنَ الْمُتَّقِيْنَ الثَّابِتِيْنَ عَلَى الْقَدَمِ الْقَوِيْم، وَفِي صُحْبَةِ الرَّسُوْلِ الْكَرِيْم، وَيَدْخُلُنَا فِي حِزْبِ أَهْلِ اللهِ الْمُفْلِحِيْن، وَيَمُنُّ بِالشِّفَاءِ وَاللُّطْفِ لَنَا خَاصَةً، وَلِإِخْوَانِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ عَامَّةً وَيَجْعَلُنَا مِنَ الرَّاضِيْنَ الْمَرْضِيِيْنَ الهَادِيْنَ المَهْدِيِيْن، وَمَنْ حَضَرَ هَذَا الْجَمْعَ يَكْتُبُهُ الله مِنَ الْمُتَّقِيْنَ الصَّالِحِيْن، وَأَنَّ الله يُحْيِى الْقُلُوْبَ بِمَا أَحْيَا بِهِ قُلُوْبَ الْعَارِفِيْن، وَيَكْتُبُنَا فِي دِيْوَانِ عِبَادِهِ المُتَّقِيْن، وَيُثَبِّتُ قُلُوْبَنَا وَأَلْسِنَتَنَا عَلَى ذِكْرِهِ وَمَحَبَّتِهِ، وَاِلَى حَضْرَةِ النَّبِي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الفاتحة...

Setelah pembacaan Al-Fatihah ini selesai, ia melanjutkan tata cara berikutnya sebagaimana yang sudah tertera dalam bacaan maulid Simthud Durar. (Habib Ahmad bin Alawi, At-Ta’rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, halaman 5).

Penutup

Maulid Simthud Durar adalah sebuah karya luar biasa yang sarat makna dan nilai-nilai kebaikan. Melalui kisah-kisah yang terkandung dalam maulid ini, kita dapat belajar tentang kepribadian Rasulullah ﷺ yang mulia, serta mengambil teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan membaca maulid dengan hati yang khusyuk dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya, kita dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Nabi Muhammad ﷺ dan meningkatkan keimanan kita. Mari kita jaga tradisi ini dan rayakan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ dengan sukacita, sembari memperkaya diri dengan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh baginda.

Ikuti Sosial media kami untuk mendapatkan update terbaru dari Kang Santri:
Halaman:

1 2 3
9014244961" data-ad-slot="7625084436" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">

Continue to Next Post

Code will appear in second