Tiga Ciri atau Tanda dari Haji yang Diterima (Mabrur) menurut Ajaran Nabi Muhammad
Tiga Ciri atau Tanda dari Haji yang Diterima atau Mabrur menurut Ajaran Nabi Muhammad.
Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau yang diterima oleh Allah SWT. Sedangkan menurut istilah syar’i, haji mabrur ialah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW memberikan penjelasan terkait pahala atau balasan bagi jamaah haji yang mendapatkan predikat mabrur.
الْØَجُّ الْÙ…َبْرُورُ Ù„َÙŠْسَ Ù„َÙ‡ُ جَزَاءٌ Ø¥ِÙ„َّا الْجَÙ†َّØ©ُ
Artinya, “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
1. Ketaqwaan yang Tinggi
Haji yang diterima atau mabrur adalah haji yang dijalankan dengan penuh kesalehan dan ketakwaan kepada Allah. Para jamaah haji diharapkan menjalankan setiap tahap ibadah haji dengan penuh kesungguhan, mengikuti tuntunan Nabi Muhammad dalam setiap rukun dan sunnahnya, serta menjaga hati dan perilaku agar tetap dalam keadaan suci dan berada dalam keadaan bertakwa.
2. Perbaikan Akhlaq
Haji yang diterima atau mabrur juga ditandai dengan adanya perubahan positif dalam akhlak dan perilaku seorang muslim. Haji seharusnya menghasilkan efek transformasi dalam kehidupan sehari-hari, di mana seorang jamaah haji menjadi lebih sabar, tawadhu (rendah hati), bermurah hati, dan memiliki sikap yang baik terhadap sesama manusia. Dengan demikian, haji yang diterima adalah haji yang membawa perubahan kebaikan dalam diri seorang muslim.
3. Menebar Kebaikan
Haji yang diterima atau mabrur juga melibatkan upaya untuk menebar kebaikan dan manfaat kepada sesama. Seorang jamaah haji diharapkan tidak hanya fokus pada pelaksanaan ibadah haji secara individu, tetapi juga berusaha untuk membantu dan memberikan manfaat kepada orang lain, baik dalam bentuk bantuan materiil maupun moral. Haji yang mabrur adalah haji yang membawa berkah dan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Demikianlah tiga ciri haji mabrur menurut ajaran Rasulullah. Haji yang diterima atau mabrur tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan aspek formal ibadah haji, tetapi juga melibatkan aspek spiritual, moral, dan sosial yang menyertai pelaksanaan haji tersebut.
Sumber : Nu Online