Saat Rasulullah SAW Terkena Sihir: Ini Doa yang Beliau Panjatkan
Dalam perjalanan sejarah Islam, terdapat momen penting ketika Nabi Muhammad SAW menghadapi tantangan sihir yang diajukan oleh lawan-lawannya. Namun, dalam kejadian ini, beliau menunjukkan kepada umatnya bagaimana cara berdoa dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. Berikut adalah kisah dan doa yang dia panjatkan dalam saat-saat sulit tersebut.
Kisah Tentang Sihir yang Menimpa Rasulullah SAW
Dalam riwayat yang tercatat, terdapat kisah tentang bagaimana Rasulullah SAW terkena pengaruh sihir yang diletakkan pada makanan atau minuman yang dia konsumsi. Sihir ini membuat beliau merasakan sensasi yang tidak nyaman dan mengganggu. Namun, bukanlah tindakan balas dendam yang beliau pilih, melainkan langkah yang lebih bijak.
Diceritakan oleh Aisyah RA , Rasulullah SAW pernah disihir oleh seorang Yahudi bani Zuraiq yang bernama Labid bin Al 'Asham. Sehingga, kata Aisyah RA, Rasulullah SAW mengkhayalkan suatu perbuatan padahal beliau tidak mengerjakannya.
Pada suatu waktu, Rasulullah SAW terus berdoa kepada Allah SWT. Beliau kemudian berkata kepada Aisyah RA, "Hai, Aisyah, aku merasa Allah telah menjawab apa yang aku tanyakan. Aku didatangi dua orang laki-laki. Yang seorang duduk di dekat kepalaku dan yang seorang lainnya duduk di sisi kakiku.
Orang yang duduk di dekat kepalaku berkata kepada yang duduk di sisi kakiku, atau sebaliknya, yang duduk di sisi kakiku kepada yang di dekat kepalaku, 'Apa penyakit orang ini?' Orang itu menjawab, 'Ia terkena sihir.' Ia bertanya, 'Siapa yang menyihirnya?' Orang itu menjawab, 'Labid bin Al A'sham.' Ia bertanya, 'Di mana diletakkan?' Dia menjawab, 'Di sumur Zarwan.'"
Selanjutnya Aisyah RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW datang ke sumur itu bersama beberapa sahabatnya. Kemudian beliau bersabda, "Hai, Aisyah, demi Allah, seolah-olah warna airnya seperti warna air daun inai dan seakan-akan kurmanya seperti kepala-kepala setan."
Aisyah RA lalu berkata, "Ya Rasulullah apakah tidak sebaiknya engkau bakar saja?"
Rasulullah SAW menjawab, "Tidak. Sesungguhnya Allah sudah menyembuhkan itu. Aku sudah memerintahkannya supaya ditanam saja." (HR Bukhari dan Muslim)
Dikatakan dalam buku Kumpulan Kisah dan Doa Para Nabi yang disusun oleh Abi Abbari, benda yang digunakan sebagai media menyihir Rasulullah SAW tersebut adalah sebuah boneka yang dibuat menyerupai Rasulullah SAW dengan menggunakan rambut dan ramuan lainnya. Boneka tersebut ditusuk dengan sebelas jarum.
Allah SWT menurunkan surah Al-Falaq sebagai doa penyembuhan untuk Rasulullah SAW. Baginda Nabi SAW diperintahkan untuk membacanya dan meniupkan ke dalam segelas air putih. Kemudian, air putih tersebut dioleskan ke seluruh tubuh Rasulullah SAW. Dengan keistimewaan surah Al-Falaq dan anugerah Allah SWT, Rasulullah SAW sembuh dari sihir yang ditujukan kepada beliau.
Doa Terhindar dari Sihir
Selain surah Al Falaq dan An Nas, ada juga doa yang bisa dibaca agar terhindar dari sihir. Diambil dari buku Do'a & Wirid: Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut doanya.
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Arab Latin: Laa ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit, wa huwa 'ala syai'in qadir
Artinya: "Tidak ada Tuhan Selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik Allah segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
Dijelaskan dalam buku tersebut, doa itu dapat dibaca 100 kali setiap hari, kapan pun, terutama setelah bangun tidur, sebelum tidur dan selepas salat wajib maupun sunnah.
Saat menghadapi efek sihir tersebut, Nabi Muhammad SAW tidak marah atau bermusuhan. Sebaliknya, beliau berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan perlindungan dan pertolongan. Doa ini mencerminkan keyakinan beliau yang kokoh kepada Allah sebagai sumber kekuatan dan pemecahan masalah.
Doa ini juga menunjukkan kepada umatnya pentingnya berlindung kepada Allah dari segala bentuk kejahatan dan godaan. Ini juga mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi kesulitan atau tantangan, berdoa adalah cara yang paling efektif untuk mencari bantuan dan ketenangan.
Hikmah yang dapat Dipetik
Kisah ini memberikan inspirasi kepada umat Muslim untuk tetap tenang dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup. Rasulullah SAW tidak hanya mengajarkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan dan doa-doanya. Ketika kita menghadapi masalah atau kesulitan, kita dapat mengambil teladan dari beliau dengan berdoa kepada Allah dan memohon kekuatan serta bimbingan-Nya.
Sumber: Detik.com