Ratu Kalinyamat: Perempuan Penguasa Pemberani Abad ke-16
Dalam sejarah Indonesia, terdapat banyak sosok perempuan yang memiliki peranan penting dan berani dalam dunia kepemimpinan. Salah satu di antaranya adalah Ratu Kalinyamat, seorang wanita yang tak hanya berani, tetapi juga mampu memimpin dengan kebijaksanaan dan keberanian di abad ke-16.
Nama Ratu Kalinyamat melambung dalam dunia perpolitikan. Selain cara memimpinnya, sosoknya dikenal juga karena hal lain, yakni karena sosok perempuan yang masih jarang menjadi pemimpin politik, dan wilayahnya yang strategis. Betapa tidak, wilayahnya yang berada di pesisir utara sebagai kota-kota pelabuhan, seperti Jepara, Juana, Rembang, dan Lasem membuat sosoknya semakin dikenal.
Latar Belakang Sejarah Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat, yang memiliki nama asli Retno Kencono, dilahirkan pada tahun 1500 di daerah Pati, Jawa Tengah. Pasalnya, ia merupakan putri dari Sultan Trenggana. Berdasarkan Babad Demak, sebagaimana dikutip dari Chusnul Hayati dkk dalam Peranan Ratu Kalinyamat di Jepara pada Abad XVI (2000), dia merupakan putri pertama dari sultan ketiga Kesultanan Demak itu. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa ia merupakan putri ketiga dari enam bersaudara.
Lepas dari itu, Retna Kencana ini kemudian menikah dengan Kiai Wintang atau dikenal dengan sebutan Pangeran Hadiri atau Pangeran Kalinyamat. Banyak versi latar belakang suaminya itu. Ada yang menyebut dari Cirebon dengan nama aslinya Raden Mukmin seperti disebut J Knebel, ada yang menyebut dari Aceh yang memiliki nama asli Raden Toyib.
Sementara dalam Serat Kandhaning Ringgit Purwa, suami Kalinyamat merupakan seorang pedagang Tionghoa yang dikenal dengan Juragan Wintang. Karena pernikahannya dengan Ratu Kalinyamat, Raden Toyib pun menjelma menjadi Pangeran Kalinyamat dan membuatnya menjadi seorang elit.
Kekuatan dan Kecerdasan Ratu Kalinyamat
Sebagai seorang wanita yang tangguh, Ratu Kalinyamat memiliki kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa. Beliau bukan hanya seorang ratu yang cantik dan anggun, tetapi juga seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana. Dalam melindungi wilayah kekuasaannya, Ratu Kalinyamat mengembangkan strategi militer yang cerdik dan berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
Kekuatan angkatan laut yang dimilikinya dikenal tangguh. Hal ini bukan saja berkaitan dengan penjagaan teritori wilayahnya. Lebih dari itu, hal tersebut juga menjadi instrumen baginya dalam membangun kerja sama dengan kerajaan lain guna membantu mengawal mitranya dari pasukan penjajah.
Ratu Kalinyamat pun dikenal memiliki pasukan perang yang tangguh dan teruji dengan pengiriman mereka ke wilayah timur, tepatnya di Haitu Maluku dan wilayah barat ke Kesultanan Johor dan Kesultanan Aceh Darussalam. Pengiriman tentara itu ditujukan dalam rangka membantu mereka dalam melawan Portugis yang menempati pos di di Maluku dan Malaka.
Tanpa rasa takut, pada tahun 1551, Ratu Kalinyamat menyambut baik ajakan jihad yang dikirimkan Raja Johor. Ia mengirimkan 40 kapal yang mengangkut 4.000 sampai 5.000 tentara bersenjata. Sempat merangsek masuk ke Malaka, tetapi setelah panglima perangnya gugur, pasukan pun mundur kembali ke Jepara.
Ratu Kalinyamat pun kembali mengirimkan pasukannya ke wilayah tersebut atas ajakan Sultan Riayat Syah dari Kesultanan Aceh pada tahun 1573. Kejadian hampir sama pun berulang. Pasukan Kalinyamat sempat berhasil masuk ke wilayah Portugis. Namun, blokade dari laut membuat kehabisan bahan makanan sehingga membuat dua pertiga angkatan perang pun gugur.
Dikutip dari Sri Wintala Achmad dalam Melacak Gerakan Perlawanan dan Laku Spiritualitas Ratu Kalinyamat (2020), pengiriman tentara guna melawan Portugis di Melaka yang jauh dari wilayah kekuasaannya itu menunjukkan karakternya yang pemberani, tegas, nan keperkasaannya dalam memimpin sebuah pemerintahan.
Pengabdian Ratu Kalinyamat untuk Kesejahteraan Rakyat
Salah satu hal yang membuat Ratu Kalinyamat begitu dihormati adalah dedikasinya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Beliau menerapkan kebijakan yang pro-rakyat dan aktif membangun infrastruktur seperti irigasi dan jaringan jalan. Ratu Kalinyamat juga menggalakkan perdagangan dan membuka peluang kerja bagi rakyatnya.
Legenda Kesaktian Ratu Kalinyamat
Selain kepemimpinannya yang hebat, Ratu Kalinyamat juga terkenal karena legenda kesaktiannya. Konon, beliau memiliki ilmu kebal yang membuatnya tidak bisa terluka oleh senjata tajam. Legenda ini semakin menguatkan posisi Ratu Kalinyamat sebagai tokoh yang diperhitungkan dan dihormati oleh musuh-musuhnya.
Warisan dan Pengaruh Ratu Kalinyamat
Setelah beliau wafat pada tahun 1569, warisan dan pengaruh Ratu Kalinyamat terus terasa dalam sejarah Jawa Tengah. Beliau dikenang sebagai sosok yang berani, bijaksana, dan berdedikasi untuk kesejahteraan rakyatnya. Peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Masjid Agung Demak dan Istana Kuning Pati juga merupakan bukti nyata dari warisan perempuan penguasa ini.
Sumber: Nu Online.